Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Feb 15, 2007

Blog nya George W Bush ???

Hari ini setelah posting mengenai Barack Obama , gue surving ke myspace dan liat liat sejumlah blog disana , pas searching ketemu yang namanya George W Bush dengan ID 72906529.

Langsung deh isi blog itu gue acak acak buat cari berita apa yg di share disana.
ternyata lumayan rame juga pengunjungnya dengan dibuktikan blog ini mempunyai daftar teman sebanyak 9902 orang dan ada 1058 comment yang diantaranya banyak datang dari kalangan militer Amerika sendiri.

Teringat kembali dengan kasus nama Presiden kita pak SBY yang di catut di Friendster dan reaksi pihak Istana turun tangan untuk menyuruh menghentikan pemakaian account tersebut , betapa jauh iklim demokrasi dan kebebasan pers yang kita rasakan yah.


We love Barack Obama

Seorang bocah kecil bercelana pendek bermain-main di rumahnya di kawasan Menteng dalam, Jakarta Pusat. Setelah waktu berlalu sekian lama, anak itu mengejutkan publik Indonesia. Dia menjadi senator dan bakal jadi calon Presiden AS.

Barack Obama nama anak itu. Dia sempat mengeyam pendidikan di SD Franciscus Asisi di kawasan Menteng Dalam. Dia masuk sekolah pada 1 Januari 1968 dan duduk di kelas 1B. Hanya saja, namanya tercatat sebagai Barry Soetoro.

Ayah kandungnya, Barack Husein Obama Sr adalah seorang muslim ahli ekonomi asal Kenya. Sedangkan ibunya, Ann Dunham asal Kansas, AS. Ann merupakan doktor ekonomi pertanian dari University of Hawaii di Manoa, disertasinya tentang pandai besi di Indonesia. Dia pernah menjadi konsultan di BRI.
Namun Barack tercatat sebagai WNI yang lahir di Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961. Itu karena setelah bercerai dengan Husein Obama, Ann menikah dengan orang Indonesia, L. Soetoro.

Sebelum menikah dengan Ann Dunham, Husein Obama telah menikah dengan orang Kenya yang mendapat keturunan tujuh anak. Semua saudara sebapak Barry ini beragama Islam.
Barack tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya itu di Jalan H. Ramli, di belakang SD Asisi. Di rumah itu tinggal pula adik tirinya, Maya Soetoro.




Layaknya bocah, dengan hanya mengenakan celana pendek Barack sering bermain gundu dan sepakbola. Dia juga sering bermain ke mushala dengan memakai sarung. Saat itu, dia memang beragama Islam namun setelah menikah dengan Michelle, dia pindah agama. Dia kini memiliki dua orang putri.
Dia memang pandai bergaul meski bahasa Indonesianya kurang bagus. Maklum dia berbahasa Inggris bila di rumah, ungkap Emirsyah Satar, direktur utama Garuda Indonesia, yang pernah menjadi teman main Barack.
Namun setelah pindah ke AS dan tinggal bersama neneknya, Emir mengaku tak pernah kontak dengan Barack. Meski demikian, dia mengaku berharap dan berdoa agar senator AS asal Illionis itu bisa memenangkan pertarungan menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

Saya juga berharap, dia berhadil merebut hati mayoritas rakyat Amerika sehingga bisa terpilih menjadi presiden negara adidaya itu, tuturnya, kemarin.
Hanya saja, Emir menyimpan kecemasan peluang Barack menjadi orang nomor satu di negara kaya itu. Dia berkulit hitam. Apakah sudah tuntas isu rasial di negara itu? Ini yang masih jadi tanda tanya besar, ujarnya.

Memang dukungan dari banyak kalangan, termasuk kaum selibritis turunan Afrika di Holllywood, begitu besar. Demikian halnya Menlui AS Condoleeza Rice, yang juga berkulit hitam, memberikan dukungan meski dia berasal dari Partai Republik. Tapi tetap saja pertanyaannya adalah apakah rasialisme sudah tidak ada lagi di sana, cetus Emir.

Baca juga riwayat hidup Barack Obama versi inggrisnya di Sini , atau lihat rekaman video kampanyenya di Sini

Source : Agus W

Feb 13, 2007

Mari bergabung untuk mencari Dollar

Maukah Anda mengetahui rahasia mendapatkan US$ 50 dalam waktu sehari atau US$ 2.000 dalam waktu 1 bulan hanya dengan bekerja 5 menit sehari tanpa modal sama sekali. Program ini diberikan GRATIS.

BUKAN MLM, BUKAN MONEY GAMES, BUKAN ARISAN BERANTAI, BUKAN PAID EMAIL, BUKAN AUTOSURF.


PasarBisnis


Program ini adalah murni usaha Anda. Dimana program ini tidak akan menguras kantong Anda sepeserpun, namun bisa menghasilkan hingga US$ 50 dalam 1 hari. Anda tidak percaya? Baca dulu penjelasan dibawah ini.

Apa yang Anda cari selama ini sudah ditemukan? Mendapatkan penghasilan tambahan dalam kurs US$, tanpa perlu memerlukan modal uang sama sekali. Usaha ini hanya perlu dijalankan dengan cara yang amat sangat mudah. Hanya memerlukan koneksi internet dari mana saja, dan hanya akan menghabiskan 5 menit saja setiap harinya. Tanpa perlu mengganggu pekerjaan rutin Anda, hanya sebagai pekerjaan sambilan saja. Dengan begitu, Anda yang akan menentukan nasib Anda sendiri. Kesempatan ini hanya akan datang sekali seumur hidup Anda. Apakah Anda akan mengambil peluang ini atau tidak, itu semua terserah Anda.

Clik disini untuk membuktikan sendiri

Feb 6, 2007

Pencipta MP3 file

MUNCULNYA perangkat lunak MP3 telah mendorong dunia musik untuk tampil di
barisan terdepan. Format data ini memungkinkan transfer file musik lewat
internet sehingga dapat dengan mudah diunduh (di-download) oleh masyarakat,
langsung dari PC mereka.

MP3 adalah kependekan dari MPEG Audio Layer III dan merupakan standar untuk
kompresi audio yang dapat memperkecil file musik tanpa mengurangi (atau hanya
sedikit mengurangi) kualitas suara yang dihasilkan. MP3 merupakan bagian dari
keluarga MPEG, singkatan dari Motion Pictures Expert Group, suatu standar untuk
format video dan audio yang menggunakan sistem kompresi.

Di Indonesia, format MP3 mulai populer seiring dengan menjamurnya lapak-lapak
maupun distributor penjualan software. Tempat-tempat semacam ini biasanya
memperjual-belikan CD (compact disc) berisi lagu-lagu dalam format MP3. Setiap
keping CD dengan kapasitas 700 MB sanggup menyimpan kurang lebih 200 lagu.
Inilah keistimewaan format musik MP3 yang membedakannya dengan format musik
lain. Ukuran file-nya yang relatif kecil sangat memudahkan dalam penyimpanan
maupun pemindahan (transfer).

Namun demikian, belum banyak orang yang tahu mengenai kisah sang penemu, yang
telah memadukan pengetahuan tentang matematika, suara, dan elektronika - yang
secara luar biasa, melakukannya tanpa
mengharapkan keuntungan pribadi.

Tolak tawaran dana
Kisah ini dimulai dari suatu tempat bernama Institut Frauenhofer, salah satu
lembaga penelitian di Jerman yang paling prestisius dan memperkerjakan kurang
lebih 250 orang sarjana. Mereka adalah para ilmuwan dan insinyur terbaik Jerman,
walaupun kabarnya gaji yang mereka terima tidak lebih besar dari yang ditawarkan
oleh standar industri.

Profesor Karl Heinz Brandenburg adalah salah satu ilmuwan yang bekerja di
institut tersebut. Keterlibatannya dalam bidang kompresi musik dimulai sejak
tahun 1977. Pada awalnya, Profesor Dieter Seitzer-lah
yang memiliki gagasan untuk menciptakan suatu metode dalam mentransfer musik
melalui jalur telefon standar. Saat itu, idenya dianggap sebagai suatu teroboson
brilian. Namun demikian, ia menolak setiap tawaran dana yang datang sebagai
bantuan penelitian. Ia justru memutuskan untuk membentuk suatu kelompok kerja
tersendiri yang terdiri dari para ilmuwan dan teknisi Frauenhofer yang memiliki
minat terhadap topik semacam itu. Keberminatan Bradenburg terhadap matematika,
elektronik, dan gagasan-gagasan nyleneh menjadikan mereka sebagai partner yang
ideal.

Selanjutnya, penelitian mengenai kompresi file musik ini dipimpin langsung oleh
Bradenburg, dan dilakukan di Institut Frauenhofer, divisi Integrated Circuits
(Frauenhofer IIS), di Bavaria. Bradenburg kemudian memutuskan untuk
berkonsentrasi pada upaya pengompresian file lewat algoritma. Hasilnya adalah
algoritma "MPEG-1 Layer 3" yang kemudian dipersingkat menjadi "MP3".

Sedikitnya jumlah penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya memaksa
Bradenburg dan kawan-kawan untuk menciptakan metode, teori, dan risetnya
tersendiri. Kebanyakan dari pekerjaan mereka tidak hanya tentang bagaimana
mengurangi ukuran file, melainkan untuk mengetahui tingkat penurunan kualitas
suara yang masih dapat ditoleransi oleh persepsi manusia.

Otak dan telinga
Dalam menciptakan MP3, Brandenburg menganalisis bagaimana otak dan telinga
manusia menangkap suara. Teknik yang digunakan berhasil memanipulasi telinga
dengan membuang bagian yang kurang penting pada suatu file musik. Sebagai
contoh, apabila terdapat dua nada yang mirip, atau apabila nada tinggi dan
rendah muncul secara bersamaan, otak hanya akan memproses salah satunya.
Sehingga algoritma MP3 akan memilih sinyal yang lebih penting dan membuang
sisanya.Hasilnya adalah file MP3 mampu mengurangi ukuran file audio orisinal
hingga 10 kali lebih kecil. Sebagai contoh, sebuah lagu dengan durasi
3 menit dapat menyita alokasi hard-disk sebesar 30 MB. Lagu yang sama dengan
format MP3 hanya membutuhkan ruang sebesar 3 MB dengan penurunan kualitas suara
yang minimum.

Penemuannya telah mendapatkan sejumlah perhatian di negaranya sendiri, Jerman.
Tetapi sambutan hangat justru ia peroleh saat berkunjung ke Silicon Valley untuk
melakukan presentasi pada 1997. Di sana ia
mendemonstrasikan pengetahuannya mengenai cara menekan ukuran file WAV tanpa
membuat pendengar mengetahui perbedaannya. Beberapa pihak pun menunjukkan
ketertarikannya untuk membeli projek tersebut atau mengambil alih hak
kepemilikannya. Namun, Institut Frauenhofer bersikeras untuk menjaga semua hak
ciptanya, walaupun mereka sebenarnya tidak memiliki banyak uang untuk mengawasi
perlindungannya.


Diawali dengan Winamp
Kesuksesan MP3 dimulai pada 1998, ketika Winamp, sebuah mesin pemutar MP3 yang
dibuat oleh sepasang mahasiswa bernama Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev,
ditawarkan secara cuma-cuma di internet. Dalam seketika, penikmat musik di
seluruh dunia terhubung dalam satu jaringan pusat bernama MP3, dan saling
menawarkan musik-musik yang memiliki hak cipta, secara gratis.

Sebelum terlalu lama, programmer lain pun seperti tidak mau ketinggalan kereta.
Mereka menciptakan berbagai perangkat lunak pendukung untuk para pencinta MP3
(MP3 junkies). Encoder, ripper, dan player terbaru dirilis setiap minggunya, dan
pertumbuhannya bergerak semakin kencang. Mesin-mesin pencari pun membuat proses
pencarian file MP3 tertentu yang dikehendaki menjadi semakin cepat. Selain itu,
player portabel seperti Rio dan iPod membuat MP3 dapat dinikmati sambil
berjalan.

Saat ini, MP3 ditawarkan sebagai program shareware. Ini artinya siapa pun yang
berminat dapat mendaftarkan pada Institut Frauenhofer dan membuat perangkat
lunak atau file MP3-nya sendiri. Sejujurnya, mengenai hal tersebut, Bradenburg
memang tidak memiliki banyak pilihan karena projek ini tidak memiliki partner
software langsung dan tidak memiliki anggaran untuk membuat rantai distribusi
dan pemasarannya
sendiri.

Brandenburg menyatakan bahwa ia sangat puas dengan pekerjaannya dan tidak
mengambil keuntungan apa pun daripadanya. Ia pun mengaku tidak memiliki selembar
saham pun di perusahaan internet atau perusahaan lain yang menggunakan format
MP3. Bahkan, ia tidak tertarik terhadap uang sama sekali. "Saya tidak peduli
dengan angka-angka yang ada di buku tabungan saya. Tetapi, saya sangat puas
dengan apa yang telah saya lakukan, dengan rekan-rekan kerja, dan apa yang telah
kami hasilkan bersama," ujarnya pada majalah Jerman, Der Spiegel. Namun
demikian, Brandenburg tidak berpikir bahwa sistem ini akan
menghancurkan industri musik seperti yang banyak pihak telah ramalkan.
"Saya pikir hal itu tak akan terjadi, tetapi kita memang telah mengubah
industri... Industri harus memahami cara mengendalikan media digital yang baru
ini dan peluang yang menyertainya. Mereka harus berkonsentrasi pada hal-hal yang
positif ketimbang yang negatif."

Menolak tawaran
Dengan segala kesuksesan yang telah ia raih, berbagai tawaran menggiurkan pun
datang menghampiri, termasuk posisi keprofesoran di Amerika Serikat. Meski
demikian, ia tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Tampaknya ia sudah cukup
bahagia dengan 'dunia kecil'-nya di pinggiran kota Berlin.

Ia pernah berkata pada pers Jerman bahwa setiap kali ia berselancar di internet
dan menemukan situs MP3 terbaru dan mengetahui bahwa masyarakat menikmati
sesuatu yang pernah ia buat, "Hal itu memberikan perasaan senang yang tak
terlukiskan," ujar Brandenburg suatu hari.***


Rizki Harit Maulana

Disadur kembali dari milis ITCenter

Pengembang System Sidik Jari

Sir Edward Richard (1850-1931)
Berjasa Mengembangkan Klasifikasi Sidik Jari

DUNIA kepolisian dan hukum harus berterima kasih kepada Sir Richard Edward Henry. Berkat usahanya dalam mengelompokkan pola sidik jari, dunia forensik sangat terbantu dalam mengungkap sebuah ejahatan.
Memang betul, Henry bukanlah penemu teknik atau metode sidik jari. Namun, berkat kepeloporannya saat mendirikan Biro Sidik Jari di Scotland Yard, penggunaan sidik jari menjadi bagian penting aparat penegak hukum.

Henry dilahirkan pada 26 Juli 1850 di Shadwell, Wapping, London, Inggris. Kedua orang tuanya berasal dari Irlandia. Pada tahun 1864, Henry kuliah di St. Edmund's College, Ware, Hertfordshire. Dua tahun kemudian masuk ke University College, London. Di sinilah ia belajar bahasa Inggris, Latin, fisika, dan matematika. Setelah lulus kuliah tahun 1869, Henry bekerja sebagai juru tulis di pialang asuransi Lloyds.

Awal keterlibatan Henry dalam dunia hukum dimulai saat ia pada tahun 1871 belajar hukum di Society of the Middle Temple, London. Dua tahun kemudian ia lulus ujian masuk ke kantor pemerintahan daerah koloni Inggris di India. Pada Juli 1873 Henry ditugaskan oleh sekretaris negara menjadi anggota kantor pelayanan masyarakat di wilayah Fort William, Bengal, India Timur. Henry berangkat ke India pada September 1873 melalui Terusan Suez dan Aden. Setelah satu bulan perjalanan, ia pun tiba di Bombay.

Pada Oktober 1873, saat ia berada di Allahabad, Gubernur Provinsi Negara Barat Daya India mengangkat Henry sebagai asisten magistrate collector. Dengan cepat ia menguasai bahasa Urdu dan Hindi, sebuah kemampuan yang sangat menolongnya saat menyelesaikan berbagai persoalan klaim pajak dan perselisihan lainnya.

Pada bulan November 1890 Henry menikah dengan Louisa Langrishe Moore di Gereja Katedral St. Thomas, Bombay. Pada 2 April 1891, Henry diangkat menjadi inspektur jenderal di kepolisian Bengal. Setahun
kemudian, ia membentuk sistem athropometric dalam mengidentifikasi para penjahat. Sistem anthropometric adalah sebuah metode yang dikembangkan Bertillion dengan mengedepankan ciri-ciri fisik seseorang.

Pada saat yang sama ia juga tertarik pada apa yang dikembangkan Sir Francis Galton dan beberapa pihak lain yang menggunakan sidik jadi dalam mengidentifikasi penjahat. Galton memang menulis buku berjudul Finger Prints. Henry dan Galton kemudian berkorespondensi secara reguler selama 1894. Mereka mendiskusikan penggunaan sidik jari. Pada 1896 Henry membuat aturan di kepolisian Bengal, setiap narapidana di sana tidak hanya diambil ciri-ciri fisik mereka, tapi juga sidik jarinya.


Dibantu oleh Azial Haque dan Hemchandra Bose, Henry kemudian mengembangkan sistem klasifikasi sidik jari. Itu terjadi antara Juli 1896 hingga Februari 1897. Sistem yang dikembangkan Henry memungkinkan sidik jari lebih mudah disimpan, dicari, dan diusut. Sebuah sistem sederhana yang kemudian diterima dan diadopsi di seluruh dunia hingga sekarang.

Pada Maret 1887, sebuah komisi pengawas telah dibentuk di Calcutta untuk menguji kedua sistem identifikasi tesebut (sidik jari dan anthropometric). Akhirnya, berdasarkan suara bulat diputuskan, sistem sidik jari Henry yang dipilih dan pada Juli 1897 sistem tersebut diperkenalkan ke seluruh British India oleh gubernur jenderal.

Tiga tahun kemudian Henry diundang Belper Committee ke London. Henry diminta untuk menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi dunia kepolisian dalam melakukan proses identifikasi personal. Panel mengirim Henry ke Natal, satu koloni Inggris di Afrika Selatan, untuk membantu mereorganisasi kepolisian di sana dan sekaligus mendirikan biro sidik jari di Pietermaritzburg. Hasilnya luar biasa, biro tersebut mencatat sukses besar.

Pada 1901 Henry dipanggil kembali ke Inggris dan pada 31 Mei 1901 ia diangkat menjadi asisten komisaris di Scotland Yard. Ia dipercaya menangani Departemen Investigasi Kriminal.

Pada 1 Juli 1901, untuk pertama kalinya biro sidik jari didirikan di Scotland Yard. Pada 11 Maret 1901 Henry diangkat sebagai komisaris di Scotland Yard dan pada 1906 ia mendapat gelar bangsawan. Pada tahun
1910 Henry diangkat menjadi Knight Commander of the Order of the Bath (KCB).

Sayang, kehidupan Henry tidak mengenakkan. Sebagai pelopor pengungkapan kejahatan, menjadikan Henry berada pada posisi banyak musuh. Tahun 1912 sebuah percobaan pembunuhan dilakukan terhadap Henry di rumahnya di Kensington. Untungnya ia selamat. Dari tiga tembakan yang diarahkan kepadanya, hanya satu yang mengena, meski tak sampai merenggut jiwanya.

Pada 31 Agustus 1918 Henry diberhentikan dari jabatannya sebagai komisaris di Scotland Yard. Dua tahun kemudian, ia dan keluarganya pindah dari Kensington ke sebuah rumah bergaya Victoria di Ascot, Berkshire. Pada 19 Februari 1931, Henry meninggal dunia akibat serangan jantung.

Selama bertahun-tahun makamnya tak ada yang mengurus. Pada bulan April 1992, seorang petugas kepolisian metropolitan dari biro sidik jari memindahkan makam Henry ke kompleks Gereja All Souls di South Ascot. Setelah ada permohonan internasional dari Masyarakat Sidik Jari, pada tahun 1994 makam Henry pun direnovasi.

(Syarifah, S.P./dari berbagai sumber)***

di sadur kembali dari Milis ITCenter

Feb 5, 2007

Virus Brontok dan cara penangulangannya

Siapa yang tak kenal Brontok? Mungkin Anda semua sebagai pengguna komputer sudah sering mendengar informasi mengenai virus Brontok ini, atau bahkan komputer Anda sudah terinfeksi Brontok?

Belakangan ini, tampaknya varian baru Brontok ini semakin merajalela. Virus ini menggunakan USB Flash Disk sebagai media penyebarannya dan murni merupakan virus lokal Indonesia.Gejala komputer yang terkena virus ini otomatis akan sering restart sendiri , regedit tidak berfungsi, dan membuat banyak duplikat folder sesuai nama yg di tebenginya.

Setiap kali start Windows virus akan aktif di memory. Process name yang digunakan menyerupai nama-nama service di Windows, contohnya csrss.exe, lsass.exe, dan smss. exe, juga beberapa process dengan nama random. Apabila kita ingin meng-kill process tersebut dari Task Manager, sepertinya tidak bisa dilakukan, karena Brontok juga akan memblok akses ke Task Manager.

Belakangan juga terdeteksi telah beredar varian baru brontok yg di dinamai w32/RONTOKBRO.LA dimana penyebarannya langsung terjadi jika flashdisk ditancapkan ke PC/ Laptop tanpa perlu di klik,baca infonya di sini dan varian W32/BRONTOK.22 , baca detailnya di sini dimana virus ini masih bisa bereaksi walaupun komputer kita booting dalam kondisi safe-mode , ini disebabkan virus ini melakukan penambahan value pada beberapa section di registry yang dijadikan sebagai autorun. Salah satunya pada HKLM\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run. Dan juga menginfeksi value untuk run in safe-mode, yaitu pada HKLM\SYSTEM\CurrentControl-Set\Control\SafeBoot\AlternateShell, dengan mengalihkan nilai dari value tersebut ke program utama virus. inilah yang membuat virus ini masih aktif walau sudah di booting dalam modus safe-mode.

Selain pada registry,Virus ini juga megedit file hosts milik Windows. File hosts ini dipergunakan oleh Windows untuk me-resolve atau menerjemahkan hostname menjadi alamat IP. Yang dilakukan Brontok ini adalah dengan cara mengalihkan setiap IP dari hostname atau alamat situs Internet ke IP 127.0.0.22. Angka 22 pada IP tersebut menunjukan versi dari Brontok.


Schedule Task juga tak luput dari serangan Brontok, ia akan menambahkan dua item baru dengan nama AT1 dan AT2 yang akan menjalankan file \Documents and Settings\%username%\Local Settings\Application Data\jalak-%random%-bali.com setiap hari pada pukul 11:03 dan 17:08. Tak hanya itu, ia juga akan me-rename file Run-Time Library milik Visual Basic, yaitu MSVBVM60. DLL menjadi MSVBVM60.DLL.XXX, dimana XXX adalah nomor acak. Tujuannya adalah untuk mematikan virus-virus lain dan virus-virus Brontok versi lama yang masih menggunakan Visual Basic program. Namun, tindakan ini juga membuat aplikasi–aplikasi yang diprogram menggunakan Visual Basic tidak akan dapat berjalan.

Cara Membasmi Brontok

Yang saya lakukan untuk membasmi Varian Brontok ini adalah sebagai berikut:
  • Removal Brontok (Download dan bersihkan dalam kondisi boot safe-mode)
  • Hijackthis (Gunakan untuk membasmi autorun brontok yg terkunci)
  • ProcessExplorer ( sama kegunaan seperti Hijackthis)
  • Norman ( Download dan scan ulang semua Drive)
  • PC saya pulih kembali :)