bengawan solo, riwayatmu ini
sedari dulu jadi perhatian insani
musim kemarau, tak seberapa airmu
di musim hujan air meluap sampai jauh ...
mata airmu dari solo
terkurung gunung seribu
air mengalir sampai jauh
akhirnya ke laut ...
itu perahu, riwayatmu dulu
kaum pedagang s'lalu naik itu perahu
Sang Pencipta lagu "Bengawan Solo" mbah Gesang Martohartono (89) sejak lima hari lalu terbaring lemah di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Solo, Jateng.
Mbah Gesang mengalami gangguan usus, tifus, dan lemah jantung sehingga harus menginap di ruang Arofah kamar nomor satu.
Mbah Gesang yang lahir tanggal 1 Oktober 1917 namanya sangat terkenal sampai ke negara jepang karena lagu tersebut, lagu "Bengawan Solo" yang berlanggam keroncong, sangat terkenal di Jepang. Orang Jepang langsung tahu bila kita menyebut "Bengawan Solo", karena sudah sejak lama mereka kenal. Terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut, mendengar lagu ini menimbulkan adanya perasaan nostalgia. Demikianlah, melalui "Bengawan Solo" yang digubah, telah tumbuh pertukaran yang bersejarah antar rakyat Jepang dan Indonesia.
"Bengawan Solo" masuk ke Jepang untuk pertama kali sekitar setengah abad yang lalu di kala masa perang. Pada waktu tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, lagu itulah yang dari radio terdengar secara luas di kalangan serdadu Jepang serta orang-orang Jepang yang berada di sini.
Seusai perang, berkat para tentara Jepang dan orang-orang perusahaan dagang Jepang yang pulang kembali ke negerinya, lagu tersebut kerap terpelihara eksistensinya, bahkan "Bengawan Solo" dengan syair dalam bahasa Jepang menjadi sangat populer. Konon orang orang di Jawa yang mendengar lagu itu merasakan ketenangan hati serta nostalgia, mengingatkan mereka akan masa mudanya karena melodi lagu serupa dengan lagu rakyat Jepang.
Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. "Bengawan Solo" yang melintasi batas negara, dengan memperkayakan hati manusia telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.
Album-album emas yg dihasilkan oleh mbah Gesang:
- bengawan solo
- jembatan merah
- saputangan
- si piatu
- roda dunia
- dunia berdamai
- tirtonadi
- pemuda dewasa
- luntur
- bumi emas tanah airku
- dongengan
- sebelum aku mati
Sumber : TohohIndonesia.com
2 Comment:
Semoga cepat sembuh buat sang Maestro keroncong
moga lekas sembuh yah
Post a Comment